Wew, Berang-Berang Punya 'Kentut' Beraroma Vanila Manusia mengeluarkan gas...
Wew, Berang-Berang Punya 'Kentut' Beraroma Vanila
Manusia
mengeluarkan gas buang berupa
kentut yang berbau tak sedap. Namun,
berang-berang justru mengeluarkan
aroma menarik dari pantatnya karena
mensekresikan castoreum.
"Saya mengangkat ekornya, lalu
mendekatkan hidung saya ke
pantatnya," kata Joanne Crawford,
pakar ekologi satwa liar di Douthern
Illinois University.
"Orang berpikir saya gila. Saya katakan
kepada mereka, ini berang-berang, bau
(pantatnya) enak," ungkap Crawford
seperti dikutip National Geographic,
Selasa (1/10/2013).
Castoreum adalah senyawa yang
kebanyakan berasal dari kantung
castor berang-berang, terletak di
antara pelvis dan pangkal ekor.
Karena letaknya yang berdekatan
dengan kelenjar anus, castoreum
kadang merupakan kombinasi antara
sekresi kelenjar castor, kelenjar anal,
dan urine.
Castroreum merupakan hasil diet unik
berang-berang yang berupa daun dan
kulit kayu. Bau castoreum menyerupai
vanila.
Oleh karena baunya yang menarik,
castoreum dimanfaatkan sebagai
bahan aditif untuk aroma. Food and
Drugs Administration (FDA) di AS
menyatakan bahwa castoreum
merupakan bahan aditif yang aman.
Penggunaan castoreum untuk aroma
sudah berlangsung sejak 80 tahun
lalu. Senyawa itu dipakai untuk
parfum dan makanan.
Dengan adanya hal ini, boleh jadi
aroma pada makanan kita berasal dari
castoreum yang dihasilkan berang-
berang.
Sayangnya, ada atau tidaknya aditif
berupa castoreum dari berang-berang
tak mudah diketahui. Berdasarkan
ketentuan FDA, castoreum bisa
dicantumkan sebagai "penambah
aroma natural" saja.
Penulis: Yunanto Wiji Utomo
Kompas.com
Manusia
mengeluarkan gas buang berupa
kentut yang berbau tak sedap. Namun,
berang-berang justru mengeluarkan
aroma menarik dari pantatnya karena
mensekresikan castoreum.
"Saya mengangkat ekornya, lalu
mendekatkan hidung saya ke
pantatnya," kata Joanne Crawford,
pakar ekologi satwa liar di Douthern
Illinois University.
"Orang berpikir saya gila. Saya katakan
kepada mereka, ini berang-berang, bau
(pantatnya) enak," ungkap Crawford
seperti dikutip National Geographic,
Selasa (1/10/2013).
Castoreum adalah senyawa yang
kebanyakan berasal dari kantung
castor berang-berang, terletak di
antara pelvis dan pangkal ekor.
Karena letaknya yang berdekatan
dengan kelenjar anus, castoreum
kadang merupakan kombinasi antara
sekresi kelenjar castor, kelenjar anal,
dan urine.
Castroreum merupakan hasil diet unik
berang-berang yang berupa daun dan
kulit kayu. Bau castoreum menyerupai
vanila.
Oleh karena baunya yang menarik,
castoreum dimanfaatkan sebagai
bahan aditif untuk aroma. Food and
Drugs Administration (FDA) di AS
menyatakan bahwa castoreum
merupakan bahan aditif yang aman.
Penggunaan castoreum untuk aroma
sudah berlangsung sejak 80 tahun
lalu. Senyawa itu dipakai untuk
parfum dan makanan.
Dengan adanya hal ini, boleh jadi
aroma pada makanan kita berasal dari
castoreum yang dihasilkan berang-
berang.
Sayangnya, ada atau tidaknya aditif
berupa castoreum dari berang-berang
tak mudah diketahui. Berdasarkan
ketentuan FDA, castoreum bisa
dicantumkan sebagai "penambah
aroma natural" saja.
Penulis: Yunanto Wiji Utomo
Kompas.com

0 komentar:
Posting Komentar