Jangan Mengalir Seperti Air Anda pasti pernah mendengar teman Anda mengatakan,...

Jangan Mengalir Seperti Air



Anda pasti pernah mendengar teman

Anda mengatakan, Aku hanya

mencoba menjalani hidup bagai air

yang mengalir. Mungkin ketika teman

Anda mengatakan hal itu, ekspresi

wajahnya terlihat lesu dan pasrah

dengan keadaan. Bahasa tubuhnya

tidak bersemangat. Mengutamakan

pemikiran bahwa kehidupannya

adalah harga mati yang harus diterima

dan dijalani. Itu salah, dan mungkin

bodoh.



Barack Obama tidak akan menjadi

presiden kulit hitam Amerika yang

pertama jika ia tidak berani untuk

melawan isu-isu rasialis kental di

negara itu. Sylvester Stallone

mungkin saat ini hanya menjadi

seorang kuli panggul yang keriput di

daerah Bronx apabila ia tidak berani

untuk melawan penilaian masyarakat

tentang cacat pada wajahnya.

Bahkan, mungkin seorang Tukul

Arwana tidak akan mencapai puncak

kesuksesan sebagai seorang pembawa

acara jika terus mendengarkan kata

orang lain yang menjuluki

perilakunya itu Ndeso.



Tahukah Anda bahwa fakta dalam

kehidupan justru berbicara berbeda?

Anda bukanlah air. Kehidupan, pada

dasarnya, justru memaksa Anda

untuk berdiri kokoh agar cukup kuat

untuk melawan arus.



Mungkin kata-kata inilah yang paling

cocok untuk teman Anda yang masih

mengalir saja entah ke mana itu.

Mengalir mungkin tepat jika itu hanya

sebagai salah satu strategi dalam

menghadapi tantangan hidup. Tapi

salah kaprah ketika dimanifestasikan

sebagai paradigma hidup, apalagi gaya

hidup.



Banyak orang berhenti berusaha dan

menyerah begitu saja karena merasa

bahwa impiannya itu mulai terlihat

tidak masuk akal. Lalu mengelak

dengan sikap pasrah dan memutuskan

untuk mengikuti ke mana kehidupan

ini akan membawanya, tanpa

berusaha karena takut bahwa itu

mungkin tidak sejalan dengan apa

yang menjadi takdirnya. Di situlah

letak kesalahan sebenarnya.

Berpikirlah bahwa hidup itu sebuah

pilihan, dan pilihlah untuk menjadi

sukses dan bahagia. Anda berhak

untuk sukses dan bahagia!



Risiko tinggi memang mendatangkan

imbalan yang tinggi pula. Semakin

tinggi impian Anda, maka semakin

berliku dan melelahkan perjuangan

Anda untuk mendapatkannya. Namun

ketika Anda berhasil meraihnya, dan

orang lain mengakui bahwa itu

sebuah hasil kerja keras dan

pengabdian, Anda akan merasakan

kebahagiaan yang luar biasa. Selama

Anda tidak ceroboh, dan bertanggung

jawab dengan apa yang Anda lakukan,

hidup akan tetap terasa indah

meskipun sebenarnya sulit.

kompasiana.com

0 komentar:

Posting Komentar