Waspada Virus Corona Mematikan Setelah seseorang dari Saudi Arabia meninggal...
Waspada Virus Corona Mematikan
Setelah seseorang dari Saudi Arabia meninggal September lalu, para peneliti terus mencari asal usul dari virus baru ini, yang sebelumnya belum pernah ditemukan di manusia, virus ini tergolong dalam coronavirus yang merupakan satu golongan dengan virus SARS. Sampai akhir Agustus WHO (World Health Organization) melaporkan ada 94 orang yang sudah terinfeksi dan 46 orang yang meninggal karena infeksi.
Dinamakan sebagai Middle East
Respiratory Syndrome Coronavirus
(MERS-CoV), yang menyebabkan
penyakit pernafasan, pneumonia,
demam, dan batuk. Hingga saat ini,
kasus sudah ditemukan di 9 negara,
dan banyak diantaranya terjadi di
negara timur tengah, namun karena
proses berpergian yang membuat virus
tersebar ke Perancis, Jerman dan
Inggris.
Walau MERS-CoV merupakan satu
keluarga virus dengan SARS, namun
secara genetis mereka berbeda, studi
terbaru menunjukkan bahwa kedua
virus dapat menimbulkan gejala yang
serupa, namun MERS-CoV dapat
menimbulkan kegagalan pernafasan
lebih cepat 5 hari dibandingkan
dengan SARS, namun virus ini tidak
terlalu mudah tertular, walau telah
dipalorkan beberapa kasus terjadi
penularan dari orang-ke-orang.
Karena MERS Co-V sepertinya tidak
menular melalui kontak dengan
manusia, peneliti mempercayai bahwa
penularan terjadi melalui binatang.
Mengenali sumber penularan penting
agar dapat dilakukan pencegahan.
Oleh karena itu, sekelompok peneliti
yang dipimpin oleh Dr. Chantal
Reusken, dari the National Institute for
Public Health and the Enviroment di
Bilthoven, Belanda, menganalisa
beberapa binatang yang diperkirakan
dapat menjadi tempat perkembangan
virus. Mereka melakukan pemeriksaan
di sapi, kambing, dan unta.
Dari 50 unta yang berasal dari Oman,
yang juga berasal dari Saudi Arabia
dimana kasus pertama ditemukan,
menunjukkan antibody terhadap MERS
Co-V, yang mengindikasikan bahwa
unta tersebut terinfkesi oleh virus dan
berhasil menciptakan sel imunitas
terhadap virus.
Sebanyak 14% unta yang berada di
Eropa juga memiliki antibodi tersebut
yang membuat kesimpulan bahwa
virus menyebar antar unta, yang
menunjukkan bahwa sudah terjadi
usaha untuk melawan virus namun
tetap terjadi penularan melalui
binatang ataupun manusia. Beberapa
peneliti berpendapat bahwa, kondisi
lingkungan di daerah Saudi Arabia dan
Afrika yang menyebabkan terjadi
penyebaran virus antara unta ke
manusia.
Oleh karena terdapat beberapa bukti
bahwa dapat terjadi penyebaran antar
manusia, maka CDC (Centers for
Disease Control dan Prevention)
menyebutkan bahwa mereka melihat
potensi penyebaran yang dapat
menyebar secara global. Oleh karena
binatang penyebar potensial telah
ditemukan, maka saat ini peneliti
sedang mengidentifikasi lebih dalam
lagi mengenai sumber infeksi yang
nantinya dapat ditemukannya alat
prevensi.
(dat06/viva)
Setelah seseorang dari Saudi Arabia meninggal September lalu, para peneliti terus mencari asal usul dari virus baru ini, yang sebelumnya belum pernah ditemukan di manusia, virus ini tergolong dalam coronavirus yang merupakan satu golongan dengan virus SARS. Sampai akhir Agustus WHO (World Health Organization) melaporkan ada 94 orang yang sudah terinfeksi dan 46 orang yang meninggal karena infeksi.
Dinamakan sebagai Middle East
Respiratory Syndrome Coronavirus
(MERS-CoV), yang menyebabkan
penyakit pernafasan, pneumonia,
demam, dan batuk. Hingga saat ini,
kasus sudah ditemukan di 9 negara,
dan banyak diantaranya terjadi di
negara timur tengah, namun karena
proses berpergian yang membuat virus
tersebar ke Perancis, Jerman dan
Inggris.
Walau MERS-CoV merupakan satu
keluarga virus dengan SARS, namun
secara genetis mereka berbeda, studi
terbaru menunjukkan bahwa kedua
virus dapat menimbulkan gejala yang
serupa, namun MERS-CoV dapat
menimbulkan kegagalan pernafasan
lebih cepat 5 hari dibandingkan
dengan SARS, namun virus ini tidak
terlalu mudah tertular, walau telah
dipalorkan beberapa kasus terjadi
penularan dari orang-ke-orang.
Karena MERS Co-V sepertinya tidak
menular melalui kontak dengan
manusia, peneliti mempercayai bahwa
penularan terjadi melalui binatang.
Mengenali sumber penularan penting
agar dapat dilakukan pencegahan.
Oleh karena itu, sekelompok peneliti
yang dipimpin oleh Dr. Chantal
Reusken, dari the National Institute for
Public Health and the Enviroment di
Bilthoven, Belanda, menganalisa
beberapa binatang yang diperkirakan
dapat menjadi tempat perkembangan
virus. Mereka melakukan pemeriksaan
di sapi, kambing, dan unta.
Dari 50 unta yang berasal dari Oman,
yang juga berasal dari Saudi Arabia
dimana kasus pertama ditemukan,
menunjukkan antibody terhadap MERS
Co-V, yang mengindikasikan bahwa
unta tersebut terinfkesi oleh virus dan
berhasil menciptakan sel imunitas
terhadap virus.
Sebanyak 14% unta yang berada di
Eropa juga memiliki antibodi tersebut
yang membuat kesimpulan bahwa
virus menyebar antar unta, yang
menunjukkan bahwa sudah terjadi
usaha untuk melawan virus namun
tetap terjadi penularan melalui
binatang ataupun manusia. Beberapa
peneliti berpendapat bahwa, kondisi
lingkungan di daerah Saudi Arabia dan
Afrika yang menyebabkan terjadi
penyebaran virus antara unta ke
manusia.
Oleh karena terdapat beberapa bukti
bahwa dapat terjadi penyebaran antar
manusia, maka CDC (Centers for
Disease Control dan Prevention)
menyebutkan bahwa mereka melihat
potensi penyebaran yang dapat
menyebar secara global. Oleh karena
binatang penyebar potensial telah
ditemukan, maka saat ini peneliti
sedang mengidentifikasi lebih dalam
lagi mengenai sumber infeksi yang
nantinya dapat ditemukannya alat
prevensi.
(dat06/viva)

0 komentar:
Posting Komentar