Hypnic jerk, perasaan hendak jatuh saat tidur Barang kali kalian pernah mengal...

Hypnic jerk, perasaan hendak jatuh saat tidur



Barang kali kalian pernah mengalaminya. Ketika kalian sudah berbaring dengan nyaman di kasur dengan berselimut hangat. Dimana kalian belum tidur tetapi juga tidak sedang sungguh-sungguh bangun. Hal tersebut terjadi tepat ketika gelombang otak melambat, kalian bermimpi sedang bersepeda dan tiba- tiba kalian tersentak oleh kontraksi yang mengejutkan yang sulit diterangkan, biasanya di kaki. Pasti diantara kalian pernah mengalami hal yang serupa.



saya pun pernah mimpi jatuh dari sepeda bahkan ada juga mimpi jatuh dari ketinggian. Gimana dengan kalian? pernah juga kan? Ternyata ada beberapa alasan logis dari kejadian tersebut. Kadang sewaktu kita tidur, kita seperti tidak bisa bergerak atau jatuh tiba-tiba. Ternyata ada alasan yang masuk akal.



Gerakan menyentak yang kita alami ketika sedang tidur dikenal sebagai hypnic jerk, dan dapat dihubungkan dengan perasaan hendak jatuh. Fenomena hypnic jerk ini terjadi karena tubuh terlalu lelah sehingga tidak melalui tahap tidur yang sewajarnya dan pernah di jelaskan oleh David Bodanis dalam bukunya yang terkenal The Body Book.



Ada sejumlah teori mengenai mengapa itu bisa terjadi. Salah satu teori menyatakan bahwa gerakan ini merupakan refleks yang bersifat melindungi. Saat kita tidur, otot-otot mengendur dan akhirnya menjadi lemas. Otot yang lemas ini mungkin diartikan oleh otak sebagai tanda bahwa kita hendak terjatuh (meski kita sedang berbaring di tempat tidur), jadi otak mengirimkan pesan kepada otot supaya mengencang sehingga kita tetap tegak.



Dalam keadaan normal, satu siklus tidur dibagi dua. Pertama, Tahap non-REM (Rapid Eye Movement), terjadi saat kita ingin tidur, otak menjadi antara sadar dan tidak. Kedua, Tahap REM, terjadi saat kita bermimpi. Gelombang otak sama seperti saat sadar sehingga sinyal yang dikirimkan sama. (Sebaiknya jauhkan HP, Radio, dan gadget2 electronic yang mengeluarkan sinyal agar tidur kita berkualitas). Tapi, saat bermimpi sebagian fungsi otak kita melumpuhkan diri biar tidur kita tidak keganggu.



Kalo kita terlalu lelah, saat tidur otak kita langsung memasuki tahap REM tanpa melewati tahap non-REM. Perubahan tiba-tiba ini bikin tubuh kita kaget jadi seakan akan kita tidak bisa gerak-bernapas (kalo di beberapa kepercayaan tertentu dianggap ditindih jin), atau tiba-tiba jatuh, bahkan sering juga seperti yang tenggelam.



Mimpi adalah pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indra lainnya saat tidur, terutama saat tidur yang disertai gerakan mata yang cepat (rapid eye movement/REM). Kejadian dalam mimpi biasanya mustahil terjadi dalam dunia nyata, dan di luar kuasa pemimpi. Pengecualiannya adalah dalam mimpi yang disebut lucid dreaming. Dalam mimpi demikian, pemimpi menyadari bahwa dia sedang bermimpi saat mimpi tersebut masih berlangsung, dan terkadang mampu mengubah lingkungan dalam mimpinya serta mengendalikan beberapa aspek dalam mimpi tersebut. Pemimpi juga dapat merasakan emosi ketika bermimpi, misalnya emosi takut dalam mimpi buruk.



Hypnic jerk sendiri merupakan kedutan otot yang tidak disadari, yang terjadi pada keadaan transisi antara bangun dan tidur. Orang cenderung mengalami kedutan ini jika tidurnya tidak pulas. Kedutan biasanya terjadi satu atau dua kali salam satu malam. Gejalanya meliputi otot berkedut ketika tidur dan terasa seperti jatuh



Ilmuwan yang melakukan penelitian seputar tidur belum bisa menyimpulkan penyebab hypnic jerk atau mengapa hal itu terjadi menjelang orang terlelap. Walopun ada yang mengalami lebih sering daripada yang lain, kemunculannya tidak dapat diramalkan, tidak seperti myoclonic jerk, kontraksi menyentak yang terjadi interval beraturan selama tidur yang nyenyak.



0 komentar:

Posting Komentar