Cebok Pake Air VS Tissue? Ini ada hubungannya dengan masalah lingkungan. Saat ma...

Cebok Pake Air VS Tissue?

Ini ada hubungannya dengan masalah

lingkungan. Saat masyarakat kita

berlomba-lomba mengikuti cara hidup

orang-orang barat, justru masyarakat

sana mengeluarkan beberapa

pemikiran untuk mencontoh gaya

hidup masyarakat kita yang justru

ternyata dapat menyelamatkan

lingkungan.

Seorang aktivis lingkungan Amerika

yang bernama Noelle Robbins menulis

artikel yang berjudul “Cleaning with

water, a better alternative Flushing

Forest”.

Di dalam artikel tersebut disebutkan

bahwa gaya hidup masyarakat

Amerika yang menggunakan tisu toilet

telah menyebabkan kerusakan besar

pada ekosistem hutan yang ada di

dunia. Bagaimana tidak, berdasarkan

studi yang dilakukan, untuk membuat

3.2 juta ton tisu toilet setara dengan

menebang pohon sebanyak 54 juta

batang pohon.

Fakta itu membuat sang penulis

berpikiran untuk mengubah gaya

hidup masyarakat amerika dalam

penggunaan tisu toilet. Noelle Robbins

mengungkapkan sebuah pandangan

bahwa cara “cebok” ala orang asia

lebih bersifat ramah lingkungan.

Hal ini didasarkan pada fakta bahwa

setiap roll tisu, dalam proses

pembuatannya membutuhkan

sebanyak 37 galon atau setara dengan

140 liter air. Setiap harinya, orang

amerika rata-rata menghabiskan 57

lembar tisu toilet, dan ini setara

dengan penggunaan air 3, 7 galon

sehari.

Jika dibandingkan dengan kebiasaan

masyarakat asia yang cebok dengan

menggunakan air, sekali cebok setiap

orang rata-rata hanya memerlukan

0,03 galon air. Jumlah yang sangat

jauh jika dibandingkan dengan air

yang dipakai untuk pembuatan tisu

toilet.



Angka-angka di atas, cukup membuat

kita tertegun sejenak. Sesuatu hal

yang sepele yang kita gunakan

ternyata berasal dari sesuatu yang

besar di alam.

Selain Steril, juga mengurangi resiko

penggundulan hutan seperti fakta

artikel di atas:

Untuk membuat 3.2 juta ton tisu toilet

setara dengan menebang pohon

sebanyak 54 juta batang pohon!

SEBUAH TINDAKAN KECIL AKAN

BERDAMPAK BAGI BUMI KITA

©[Repost Doc (18/03/12) FHI]

0 komentar:

Posting Komentar