Kisah Lolos Dari Eksekusi Mati Sebuah cerita tentang seseorang yang lolos dari 1...

Kisah Lolos Dari Eksekusi Mati
Sebuah cerita tentang seseorang yang lolos dari 10 regu eksekutor saat ia sedang menjalani hukuman mati . Cerita ini sudah lama saya dengar , tetapi belum bisa dipastikan terkait kebenarannya . Seorang bandar narkoba lolos akibat tidak mati saat di eksekusi . Lucu juga saat seseorang bisa hidup meskipun peluru sudah bersarang di jantungnya . Namun berbeda dengan bandar narkoba yang satu ini .

Pada malam itu ia sudah diisolasi untuk persiapan eksekusi . Permintaan terakhir sudah dipenuhi . Tinggal menunggu beberapa jam saja untuk dia bisa tetap bernafas dan melihat dunia . 5 tahun yang lalu , ia ditangkap oleh pihak kepolisian karena terkait narkoba . Lantas ia dijatuhi sangsi yang berat oleh pihak kejaksaan . Eksekusi mati pun dipilih . Berharap agar bisa diringankan , namun sudah vonis terakhir . Ia harus tetap menjalankannya .

Malam itu , tiba-tiba ia tidak tahu sedang dibawa kemana . Mata ditutup dan tangan diborgol . Suara mobil dan iringan ambulance terdengar mengikuti dari belakang . Didalam hati ia terus menajatkan doa kepada sang pencipta . Berharap di akhir hidupnya , Tuhan mau memberikan ampunan dan menghapus dosa-dosanya . Lama terasa ia mendengar suara ambulance , sampai akhirnya mobil yang membawanya berhenti .

Dilihatnya ada seorang rohaniawan yang biasa menemaninya . Ia pun menangis karena merasakan ketakutan yang teramat dalam . Waktuku adalah hari ini . Tolong pak , doakan saya . Begitulah kata terakhir yang diucapkannya kepada sang Rohaniawan . Seorang pengawal membawanya ke sebuah lapangan . Ia berfikir jika akan segera di eksekusi . Setelah dibawa , terasa tangan yang kasar membuka pembungkus matanya .

Tim kejaksaan memintanya untuk mengucapkan permintaan yang terakhir . Ia pun berpesan agar dikebumikan disamping makam ayahandanya . Setelah itu , seorang pengawal bertubuh besar kembali menutup matanya dengan sehelai kain hitam . Ia pun sudah pasrah . Bergerak pun ia tidak bisa . Didalam hati tidak lupa ia selalu mengucapkan doa . Tiba-tiba suara tembakan terdengar . Ia merasakan sakit yang teramat dalam tepat di dadanya . Sambil merasakan sakit , ia terus merontah-rontah kesakitan . Didalam hatinya , "Sakit sekali , aku akan mati ... aku akan mati .. Tuhan ampuni saya .." . Begitulah teriaknya didalam hati .

Terdengar langkah kaki seorang komandan yang membawa pistol . Dinginya moncong pistol terasa dikepalanya . Tetap ia merasakan sakit di dadanya . Suara tembakan kembali terdengar . Kali ini terdengar lebih kuat . Namun bandar narkoba ini hanya merasakan sakit di dada . Beberapa orang terdengar berlari menghampirinya . Memeriksa kondisinya . Namun jantungnya tetap berdetak .

Didalam keheningan malam semua orang menanti waktunya bandar narkoba itu meninggal . Namun pihak dokter masih memberikan isyarat jika ia tetap masih hidup . Saat diperiksa kepalanya , tidak ada mengeluarkan darah . Pihak dokter kebingungan . Dan memberikan isyarat kepada komandan jika tervonis hukuman mati masih tetap hidup .

Setelah menunggu hingga 15 menit , akhirnya dokter memberikan isyarat jika tervonis sudah tidak bernyawa lagi . Beberapa orang berlari dan mengangkat jenazah . Jenazah dibawa menggunakan ambulance . Tiba-tiba bandar tersebut tersentak bangun kembali . Ia masih merasakan sakit di dadanya . Ia pun berfikir jika ia telah mati . Didalam hati ia bertanya , apakah aku sudah mati ? Apakah setelah mati masih merasakan sakit ? kenapa dadaku terasa sakit sekali ? .

Peti matinya pun dikirimkan kepada keluarganya . Seluruh keluarganya histeris . Padahal ia dapat merasakan tangisan dari keluarganya . Mereka semua menangis , aku sudah mati . Tapi dadaku masih terasa sakit , ia selalu memikirkan itu . Ia memberanikan diri membuka mata . Dan dilihatnya istrinya tepat diatasnya . Istrinya pun terkejut melihat suaminya yang sepertinya memberikan tanda-tanda adanya kehidupan . Singkat cerita , seluruh orang yang ada disitu mengetahu jika bandar narkoba tersebut belum mati . Kemudian dipanggil dokter untuk mengobati luka tembak di dadanya . Berdasarkan pengecekan dari dokter , tervonis belum mati karena peluru tidak tepat berada di jantungnya .

Sedangkan kepalanya , terdapat lempeng besi hasil operasi yang membuat otaknya terjaga dari peluru eksekutor .

0 komentar:

Posting Komentar