Alkisah di seputar tahun 1942an, tentara pendudukan Jepang membuka kesempatan ke...

Alkisah di seputar tahun 1942an, tentara pendudukan Jepang membuka kesempatan kepada pemuda-pemuda Indonesia untuk dilatih menjadi tentara PETA dengan kualifikasishodancho(komandan peleton),chudancho(komandan kompi) ataudaidancho(komandan batalyon). Latihan yang diterapkan sangat keras dan dalam suatu kesempatan para pemuda ini dibawa ke suatu tempat dimana disitu terdapat sebuah lubang galian besar dan cukup dalam. Pada dasar lubang ini ditancapkan puluhan bambu runcing dengan bagian yang runcing menghadap ke atas.Dan selanjutnya mereka diajak ke tempat lain untuk meneruskan latihan.Pada malam harinya, di tengah suasana yang gelap gulita tanpa kehadiran bulan, mereka digiring kembali ke tempat lubang maut itu.

Dan apa perintah pelatih Jepang kepada pemuda-pemuda kita ini? Mereka diperintahkan untuk loncat masuk kedalam lubang itu tanpa pengecualian!Maka gegerlah para calon tentara ini saling mendorong temannya untuk masuk duluan. Dan tidak sedikit yang lari terbirit-birit menyelamatkan dirinya. Tanpa ampun pelatih-pelatihini menangkap mereka dan bahkan menendang dari belakang agar terjun kedalam lubang besar itu. Sebahagian masih bertahan di pinggir lubang itu sambil menangis, tetapi sebagian lagi ’terpaksa’ terjungkal masuk masuk ke dalam lubang mengerikan itu. Tak lama setelah keonaran ini berlangsung, pelatihpun menghidupkan lampu senternya dan baik mereka yang berada didalam lubang maupun yang masih diatas menyaksikan keadaan yang mengagetkan. Ternyata lubang besar tadi sudah dibersihkan dari bambu-bambu runcing dan mereka yang terjun hanya terantuk pada dasar tanah yang gembur.

Inilah kisah yang pernah saya baca dari majalah anak-anak ”Si Kuntjung” pada saat saya masih di bangku sekolah dasar. Cerita ini tentunya mau menggambarkan betapa tentara Dai Nippon ingin menggembleng pemuda-pemuda kita agar menjadi tentara yang bermental baja.

0 komentar:

Posting Komentar